Tebar Senyum Kebaikan, 31 Tahun Dompet Dhuafa Mengubah "Mustahik" Jadi 'Muzakki"


“A Smiling Foundation adalah gambaran perjalanan 31 tahun Dompet Dhuafa menebar kebaikan dan kebahagiaan. Diantaranya terus menebar senyum ‘Filantropreneur’ untuk Mengubah Mustahik Menjadi Muzakki.”


AKaeS - Menebar senyum merupakan satu di antara teladan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) yang sejatinya diikuti. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bentuk sedekah–semua hal baik–yang paling ringan adalah tersenyum. Membahagiakan hati seorang muslim dengan tersenyum merupakan suatu kebaikan dan memiliki banyak keutamaan.

Rasulullah SAW bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR Tirmidzi).

Senyum menjadi sedekah lantaran memiliki kekuatan untuk menyebarkan kebaikan, menghibur hati yang sedih hingga dapat memberikan harapan kepada yang putus asa. Senyum sebagai sedekah sekaligus menjadi ibadah adalah senyum yang mampu menghadirkan senyuman dan kebahagiaan di wajah orang lain.

Selain bernilai ibadah, senyum juga merupakan kebajikan karena dapat memupuk hubungan baik antar sesama manusia. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”.

Teladan senyum Rasulullah SAW itu, tentu sangat tepat menjadi pondasi Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa atau dikenal dengan sebutan “Dompet Dhuafa” dalam memanifestasikan citranya sebagai lembaga filantropi (cinta kasih atau kedermawanan kepada sesama) Islam yang bergerak dalam pengentasan kemiskinan.

Senyum adalah kunci, merupakan pesan yang kerap disampaikan Parni Hadi, inisiator sekaligus Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa kepada para insan Dompet Dhuafa dalam menjalankan lima pilar program utamanya—kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, serta dakwah dan budaya.

Setiap kali melayani umat dan masyarakat dari berbagai pihak–baik muzakki (pemberi zakat), mustahik (penerima zakat), mitra, maupun stakeholder lainnya–para insan Dompet Dhuafa sentiasa berperilaku dan mengedepankan sikap ramah, santun dan tersenyum.

Pentingnya senyuman bagi Dompet Dhuafa, bahkan dimanifestasikan saat menggelar peringatan milad ke-31 Dompet Dhuafa yang berlangsung di area Gedung Philanthropy, Jakarta Selatan, pada Selasa, 2 Juli 2024 lalu dengan tema “31 Tahun Dompet Dhuafa, A Smiling Foundation”.

Tidak sekadar tersenyum, tetapi menebar senyum sukaria ke banyak orang dibarengi  prinsip utama Dompet Dhuafa, mengubah mustahik menjadi muzakki. Senyum yang menambah rasa sukacinta, gembira, girang, riang, dan senang bagi para pemberi maupun penerima manfaat.

Prinsip tersebut tetap menjadi bagian pokok Dompet Dhuafa melewati usia 31 tahun. Perjalanan lebih dari tiga dasawarsa ini sekaligus menjadi pengalaman dan indikator kematangannya sebagai lembaga berbasis filantropi Islam.

Pengalaman sendiri sejatinya mengajarkan banyak individu, organisasi, lembaga hingga korporasi untuk menyusun langkah dan mengambil keputusan yang semakin baik dan tepat. Begitupun yang dilakukan Dompet Dhuafa.

Pohon Kebaikan


Dompet Dhuafa senantiasa menjadikan perjalanan selama 31 tahun sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik, terus bertumbuh dan berkembang di hari-hari selanjutnya. Rintangan yang berhasil dilewati menjadi pondasi  berikutnya dalam menghadapi setiap tantangan yang bisa saja muncul. 

Benar adanya, selayaknya sebuah pohon, Dompet Dhuafa adalah “Pohon Kebaikan”. Pohon yang dirawat, disiram, dan dipupuk banyak orang. Bukan oleh sekelompok orang, apalagi satu orang. Inilah peran penting para muzakki, mustahik, Mitra Pengelola Zakat (MPZ), Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), Institute for Development and Islamic Studies (IDEAS), relawan, insan Dompet Dhuafa hingga banyak stakeholder lainnya.

Pohon Kebaikan yang dirawat, dijaga, dipupuk dan dirawat secara bersama tentu akan tumbuh lebih kokoh dan besar. Memiliki akar kuat, cabangnya menyebar ke berbagai penjuru, daunnya rimbun meneduhkan, dan buahnya bermanfaati banyak orang di sepanjang masa. 

Menjadi sangat ideal, ketika lembaga filantropi dan kemanusiaan yang bergerak dalam pemberdayaan umat dan kemanusiaan ini menjadi tumpuan kalangan muzakki dan wakif serta harapan para mustahik yang dapat ditelusuri di sini.

Apalagi Dompet Dhuafa telah memiliki legalitas sejak lama. Lembaga Amil Zakat Nasional sesuai SK Menteri agama Nomor 239/2016 dan Nazhir Wakaf, sesuai SK BWI Nomor 36.74.3.1.00001/2011 (Wakaf Aset).

Tumpuan para muzakki dan wakif menyalurkan zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf), serta dana sosial lainnya. Sebab, dana ini terkelola secara modern dan amanah, memegang teguh prinsip sesuai visi, misi, dan etos kerja lembaga, semata untuk pemberdayaan umat dan kemanusiaan.

Pun menjadi harapan para mustahik karena keadaannya kelak berubah menjadi muzakki. Mereka tak semata penerima manfaat, tetapi diberdayakan dan martabatnya diangkat yang diiringi senyum Dompet Dhuafa. 

Hal itu sejalan dengan gerak Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan yang dibarengi pendirian kuat untuk memberdayakan dan mengangkat martabat para penerima manfaat–kaum dhuafa–melalui pendekatan budaya. Diantaranya melalui kegiatan filantropis dan wirausaha sosial profetik.

Wirausaha sosial profetik atau prophetic socio-technopreneurship sendiri mengacu pada suatu usaha sosial dengan ruh filantropi (kedermawanan) yang dikelola dengan jiwa atau semangat wirausaha (filantropreneur).

Merujuk pada Ilmu Sosial Profetik yang dicetuskan Prof. Dr. Kuntowijoyo, ada tiga gagasan utama yang diharapkan bisa terjun langsung di masyarakat, yaitu liberasi, humanisasi, dan transendensi.

Singkatnya, liberasi merupakan semangat pembebasan, humanisasi adalah memanusiakan manusia, sedangkan transendensi sendiri adalah hubungan vertikal makhluk kepada Tuhannya. 

Inilah pentingnya A Smiling Foundation untuk menebar kebaikan sembari memperkuat jiwa “filantropreneur” bagi setiap insan Dompet Dhuafa untuk lebih menyebarkan prinsip mengubah mustahik menjadi muzakki. 

Selama 31 tahun, Dompet Dhuafa telah menebar kebaikan dan kebahagiaan kepada 34 juta jiwa lebih penerima manfaat. Kebahagiaan ini akan terus meluas ketika semakin banyak muzakki yang terlibat dalam kebersamaan menumbuhkan ziswaf untuk berdayakan umat. aks




*Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog 31 Tahun Dompet Dhuafa Melayani Masyarakat”





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Menyudahi Kompleksitas Stunting, dari Pencegahan hingga Pentingnya Asupan Protein Hewani

Merdeka dari Air Tak Sehat, Viesmann Solusi Pembersih dan Pemurni Air Berstandar Tinggi