Keberagaman Sumber Kekuatan, Mendikbud Tanamkan Toleransi Sejak Dini

“Artikel ini masuk 50 besar–dari 9.299 karya kreatif masyarakat, termasuk diaspora Indonesia di luar negeri–'Kompetisi Rayakan Merdekamu Kategori Artikel Wartawan' dalam rangka peringatan ke-76 Kemerdekaan Indonesia yang dimuat di koranpublikasi.com”

_________


AKaeS - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki keberagaman dalam banyak hal. Mulai dari keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, hingga golongan. Ibarat dua sisi mata uang–ketika tidak dikelola dengan baik dan tepat–perbedaan bisa menjadi alat pemicu konflik yang pada akhirnya dapat menimbulkan perpecahan atau bahkan disintegrasi NKRI. Sebaliknya, dapat menjadi kekuatan bangsa menuju cita-cita Indonesia maju. 

Bahwa, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945, Undang Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) ditetapkan sebagai tujuan dari proklamasi tersebut. 

Tujuan nasional Negara Republik Indonesia tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu: "...melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...".

Untuk mewujudkan cita-cita proklamasi itu, dibutuhkan persatuan dan kesatuan dari seluruh warga Indonesia dengan latar belakang perbedaan suku bangsa, budaya, agama, ras, dan antar golongan.

"Satu bulan lagi, Indonesia akan berusia 76 tahun. Begitu banyak tantangan yang telah dan sedang kita hadapi bersama, termasuk pandemi saat ini. Sekarang adalah momen terbaik bagi kita untuk memperkuat kebersamaan sebagai bangsa yang kuat karena keberagaman merupakan kekuatan bagi Bangsa Indonesia,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim saat menyampaikan ajakan mengikuti lomba bertajuk 'Rayakan Merdekamu', di laman rayakanmerdekamu.kemdikbud.go.id, Jumat (6/8/2021).


Ajakan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia, disampaikan Menteri Nadiem Makarim, melalui video yang disebar ke masyarakat sejak Minggu, 18 Juli 2021 lalu. 'Rayakan Merdekamu' ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat di tengah situasi pandemi, utamanya secercah kegembiraan bagi para peserta didik.

Menjaga Toleransi


Agar keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan golongan, dapat menjadi kekuatan, perbedaan yang melingkupinya adalah aspek yang harus dikelola dengan baik dan tepat. Diantaranya, menanamkan pemahaman pentingnya keberagaman dengan mengukuhkan toleransi sebagai cara mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI. Kemudian, menanamkan toleransi sejak dini secara berkelanjutan baik di lingkungan keluarga maupun sekolah agar toleransi terpatri pada jiwa setiap warganya.

Menanamkan toleransi telah dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Misalnya lewat materi pembelajaran toleransi di lingkungan pendidikan. Bahwa pembelajaran toleransi di lingkungan pendidikan kini terintegrasi dengan kurikulum pendidikan. 

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud Ristek, Jumeri, dalam diskusi “Penguatan Budaya Toleransi dalam Lingkungan Pendidikan” yang digelar Wahid Foundation, secara virtual, pada Rabu 21 April 2021 lalu.

"Kemendikbud mengambil langkah-langkah dan mitigasi untuk meningkatkan toleransi di sekolah. Ada beberapa ikhtiar yang dilakukan, diantaranya memuat materi pembelajaran toleransi di lingkungan pendidikan," terang Jumeri. 

Materi pembelajaran toleransi di lingkungan pendidikan, salah satunya terimplementasikan dalam "Buku Siswa Pembelajaran Tematik Terpadu (Kurikulum 2013) Kelas IV, Tema 1-Indahnya Kebersamaan".

Disebutkan, pembelajaran dimulai dari keanekaragaman suku bangsa Indonesia (Subtema 1). Pemahaman siswa terhadap ragam budaya, upacara adat, dan kesenian akan menambah kecintaan terhadap tanah air Indonesia.

Berikutnya dalam Subtema 2 mengulas kebersamaan dalam keberagaman yang menjelaskan tentang menjalin kebersamaan dalam keberagaman agama. aks




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Menyudahi Kompleksitas Stunting, dari Pencegahan hingga Pentingnya Asupan Protein Hewani

Tebar Senyum Kebaikan, 31 Tahun Dompet Dhuafa Mengubah "Mustahik" Jadi 'Muzakki"

Merdeka dari Air Tak Sehat, Viesmann Solusi Pembersih dan Pemurni Air Berstandar Tinggi